Terpopuler - PT KIJA Raih Laba Jadi Rp64 Miliar

INILAHCOM, Jakarta - PT Jababeka Tbk (KIJA) membukukan laba bersih menjadi Rp64 miliar per 30 September 2019 dari Rp386 miliar pada periode yang sama tahun 2018.

Alasan utama peningkatan ini adalah karena dampak pergerakanselisih kursdimanaselama 9 bulan di2019 sehingga dibukukan laba selisih kurs sebesar Rp102 miliar, dibandingkan rugi selisih kurs sebesar Rp384 miliar yang tercatat pada periode yang sama 2018.

Selain itu, perseroan mencatat total penjualan dan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,413 triliun selama 3 kuartal tahun 2019, menurun11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.

Pendapatan dari pilar bisnis Land Development & Propertyenjadi Rp912 miliar meningkat 18% dibandingkan tahun 2018, yang terutama disebabkan oleh penurunan sebesar 27% pada pendapatan segmen pembangkit listrik, dimana frekuensi reserved shutdown lebih sering terjadi selama 3 kuartal 2019 dibandingkan periode yang sama tahun 2018 dan juga adanya masa pemeliharaan (downtime) yang telah dijadwalkan sebelumnya untuk scheduled maintenance dari salah satu turbin gasnya.

Untuk pendapatan dari jasa infrastruktur dan Dry Port meningkat 2% (year on year) dibandingkan tahun sebelumnya. Pilar Leisure & Hospitality membukukan penurunan pendapatan sebesar 24% menjadi Rp63 miliar selama 3 kuartal tahun 2019.

Penurunan ini terutama karena penurunan kontribusi pendapatan dari Tanjung Lesung, yang mengalami penurunan jumlah kunjungan turis/wisatawan setelah bencana tsunami yang melanda pesisir barat Banten padaakhir tahun 2018.

Pendapatan berulang (recurring revenue) dari pilar infrastruktur memberikan kontribusi 65% dari total pendapatan selama 3 kuartal2019, dibandingkan dengan 71% tahun 2018 seperti mengutip dari keterbukaan informasi di BEI, Kamis (31/10/2019).

Laba kotor Perseroan menurun sebesar 2% menjadi Rp582 miliar hingga 30 September 2019. Pada saat yang sama, marjin laba kotorkonsolidasi Perseroan untuk 9 bulan di 2019 tercatat sebesar 41%, meningkat dibandingkan dengan 38% pada periode yang sama tahun 2018, terutama disebabkan marjin yang lebih tinggiyang diperoleh dari penjualan pilar Real Estat & Properti (70% marjin laba kotor selama 3 kuartal 2019 dibandingkan 60% pada periode yang sama tahun 2018) hasil bauran produk (product mix) properti yang terjual.

Alasan utama peningkatan ini adalah karena dampak pergerakanselisih kursdimanaselama 9 bulan di2019 sehingga dibukukan laba selisih kurs sebesar Rp102 miliar, dibandingkan rugi selisih kurs sebesar Rp384 miliar yang tercatat pada periode yang sama 2018.

Perolehan EBITDA selama 3 kuartal 2019 sebesar Rp450 miliar, sedikit turun dibandingkan dengan Rp470 miliar pada periode yang samatahun 2018.