Terpopuler - Apa Kabar Proyek Listrik 35 Ribu Megawatt?

INILAHCOM, Jakarta - Program listrik 35 ribu mega watt (MW) baru terealisasi 11% atau setara 3.860 MW. Dengan begitu, masih banyak yang harus diselesaikan ke depan.

Sementara, untuk yang masih tahap konstruksi sebesar 65% atau sekitar 23.165 MW. Kemudian, yang telah masuk kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) sekitar 6.923 MW atau 20 persen.

Sedangkan dalam proses pengadaan sekitar 829 MW, atau setara 2%. Untuk tahap perencanaan sekitar 734 MW, atau setara 2%. "Untuk proyek 35 ribu MW kami coba memenuhi kebutuhan yang dicanangkan, " kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Dengan melihat penyelesaian pembangkit telah beroperasi mencapai 3.860 MW, atau 11% dan proyek yang telah kontrak mencapai 33.947 MW, atau 95,60%. Maka total Pembangkit yang belum berkontrak 1.563 MW, atau setara 4,40% yang belum kontrak.

Di tempat yang sama Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Huta Julu menjelaskan, proyek Pembangkit yang telah beroperasi sebagian besar terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di bawah 200MW. Kemudian, dari Energi Baru Terbarukan (EBT) skala kecil yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan gas.

Menurut dia, pembangunan konstruksi pembangkit jenis tersebut relatif singkat sekitar 12-24 bulan. Sedangkan pembangkit listrik skala besar masih dalam proses konstruksi antara lain terdiri dari PLTGU, PLTU diatas 100 MW, PLTP dan PLTA dengan persiapan proyek dan proses konstruksi pembangkit jenis tersebut membutuhkan waktu yang relatif lama.

"Sementara itu 20 persen proyek pembangkit yang telah kontrak, saat ini dalam proses pemenuhan persyaratan pendanaan agar tercapai financial closing, untuk mencapainya harus menyelesaikan antara lain pembebasan lahan dan izin lingkungan (Amdal/UKL/UPL)," kata dia. [ipe]