Terpopuler - Inilah Perusahaan China Korban Ancaman AS
INILAHCOM, New York - Harga saham Alibaba dan perusahaan China lainnya jatuh pada akhir pekan ini setelah laporan Gedung Putih secara mendadak mempertimbangkan cara untuk membatasi investasi AS di China.
Sumber mengatakan Gedung Putih dapat memasukkan blok pada semua investasi keuangan AS di China dan tujuannya adalah untuk melindungi investor Amerika. Tidak ada keputusan yang dibuat dan belum lengkap, kata sumber itu.
Saham Alibaba tergelincir lebih dari 5% pada laporan, sementara Baidu dan JD.com juga turun masing-masing 3,6% dan 6%. Semua saham itu diperdagangkan di Nasdaq.
ETF iShares China Large-Cap turun 1,2% secara tiba-tiba. Kepemilikan terbesar ETF adalah China Construction Bank dan kepemilikan Tencent.
Bloomberg News melaporkan pada hari sebelumnya bahwa pejabat administrasi Trump menimbang perusahaan China yang sudah dihapuskan dari bursa saham Amerika dan mencegah dana pensiun pemerintah AS dari investasi di pasar China.
Mata uang China, yuan, melemah menjadi 7,15 terhadap dolar karena berita tersebut seperti mengutip cnbc.com.
Langkah-langkah oleh Gedung Putih akan datang ketika AS dan China diatur untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan pada 10 Oktober di Washington setelah kedua negara menampar miliaran dolar tarif pada barang-barang satu sama lain.
Perusahaan China yang sudah dihapuskan akan memengaruhi investasi miliaran dolar yang dipatok pada indeks utama. Hal ini, sama seperti pemerintah China mengambil langkah untuk meningkatkan akses asing ke pasarnya.
Seorang juru bicara Gedung Putih menolak berkomentar.
Menanggapi laporan tersebut, Nasdaq mengatakan, “Salah satu kualitas kritis pasar modal kami adalah bahwa kami memberikan akses yang tidak diskriminatif dan adil kepada semua perusahaan yang memenuhi syarat. Kewajiban hukum semua pertukaran ekuitas AS untuk melakukannya menciptakan pasar yang dinamis yang menyediakan beragam peluang investasi bagi investor AS."
Rincian pastinya belum dikerjakan dan rencananya tunduk pada persetujuan Presiden Donald Trump, Bloomberg News melaporkan. Bloomberg mengutip orang-orang yang mengetahui masalah ini. Trump telah menyalakan diskusi itu, kata laporan itu.
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Inilah Perusahaan China Korban Ancaman AS"
Post a Comment