Search

Terpopuler - Ini Pemicu Kerugian PT Terregra Energy

Terpopuler - Ini Pemicu Kerugian PT Terregra Energy

INILAHCOM, Jakarta - PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) mencatat, rugi bersih per 30 September 2019 menjadi sebesar Rp2,9 miliar. Pemicunya kerugian selisih kurs mencapai 3,72 miliar dan faktor pencatatan kontrak masuk pada perode tersebut.

Corporate Secretary TGRA, Christin Suwito mengatakan, selain kerugian akibat selisih kurs, rugi tahun berjalan Terregra juga terkait dengan pencatatan kontrak baru yang diperoleh menjelang akhir kuartal ketiga 2019.

“Ada kontrak baru yang masuk pada September 2019, tetapi belum kami bukukan,” katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Christin mengatakan, kontrak baru tersebut kurang agresif karena banyak korporasi menunggu pengumuman kabinet di Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Padahal kami sudah berusaha masuk kontrak di awal tahun, tetapi dapatnya sekarang,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan TGRA, Kho Sawilek mengatakan, pada September 2019, laba usaha TGRA mencapai Rp1,09 miliar atau meningkat 154,05 persen (year-on-year).

Sawilek menjelaskan, peningkatan laba usaha tersebut sejalan dengan penurunan beban pokok penjualan sebesar 46,12 persen menjadi Rp11,36 miliar.

Pada Kuartal III-2019, total penjualan usaha sebesar Rp20,45 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama 2018 sebesar Rp28,79 miliar. Sehingga, laba kotor TGRA per akhir September 2019 tercatat sebesar Rp9,09 miliar.

Ke depan, kata Sawilek, kinerja Perseroan akan meningkat, seiring pembangunan proyek Independent Power Producer (IPP). Saat ini TGRA mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2020.

“Saat ini, Perseroan memiliki sepuluh proyek yang terdiri dari PLTA dan PLTMH di Indonesia. Proyek ini terdiri atas, dua proyek PLTA dan delapan proyek PLTMH. Proyek-proyek tersebut berada di Aceh dan Sumatera Utara. PLTA Teunom 2 berkapasitas 240 MW dan PLTA Teunom 3 dengan kapasitas 135 MW yang berlokasi di Aceh,” katanya.

Proyek PLTMH di Sumatera Utara adalah Sisira dengan kapasitas 9,8 MW, Batang Toru 3 berkapasitas 10 MW, Batang Toru 4 berkapasitas 10 MW, Raisan Naga Timbul berkapasitas 7 MW, Raisan Huta Dolok berkapasitas 7 MW, Batang Toru Simasom berkapasitas 5,6 MW, Batang Toru Simataniari berkapasitas 5,6 MW, dan Simbelin 2 berkapasitas 7 MW.

Terregra memiliki proyek solar Mobilong di Australia Selatan dengan kapasitas 5 MW yang telah dimulai konstruksinya pada awal 2019 dan sudah beroperasi penuh pada 12 Juli 2019. Perseroan juga memiliki empat proyek di Australia Selatan dengan kapasitas masing-masing 5 MW yang ditargetkan beroperasi pada 2020. [nes]

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - Ini Pemicu Kerugian PT Terregra Energy"

Post a Comment

Powered by Blogger.