Terpopuler - Giliran Kasus Jiwasraya Sepi
INILAHCOM, Jakarta - Wasekjen MUI Ustaz Tengku Zulkarnaen menilai penanganan kasus dugaan korupsi di PT Jiwasraya dengan kasus penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia sangat berbeda.
Saat kasus penyelundupan moge Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Thohir terlihat langsung bertindak cepat dan tegas.
"Kasus Garuda Selundup Motor Gede, Beritanya sampai ke Langit. Menteri Langsung Bertindak Tegas. (bagus sekali). Giliran kasus Jiwasraya, terlihat agak sepi pemberitaannya," tulis akun Twitter @ustadtengkuzul, Kamis (26/12/2019).
Progres penanganan kasus korupsi di PT Jiwasraya pun terkesan tertutup. Padahal, Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah memastikan bahwa kasus dugaan korupsi di perusahaan BUMN PT Jiwasraya menyebabkan negara rugi hingga Rp 13,7 triliun.
"Kemajuan kasusnya terkesan tidak se-transparan kasus Garuda Indonesia. (Jreng..."ada apa, denganmu...?")," tulis dia.
Diketahui, kasus dugaan korupsi dibalik defisit anggaran PT Asuransi Jiwasraya menimbulkan banyak perhatian publik. Hal ini bermula dari Kementerian BUMN membawa kasus gagal bayar Jiwasraya ini ke Kejagung. Karena terindikasi adanya dugaan korupsi pada pengelolaan dana investasi Jiwasraya.
Kejagung memastikan adanya tindakan korupsi di perusahaan BUMN PT Jiwasraya. Diperkirakan kerugian negara akibat perbuatan rasuah itu hingga Rp 13,7 triliun.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui kecolongan saat memperkerjakan Hary Prasetyo yang merupakan mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Moeldoko mengakui saat itu KSP belum memiliki sistem seleksi yang ketat sehingga Hary bisa lolos seleksi.
"Waktu itu seleksinya saya juga harus jujur, seleksinya tidak seperti sekarang. Sekarang sangat ketat. Kalau dulu kurang, kurang ketat seleksinya," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/12/2019).
Moeldoko mengatakan, saat itu masalah gagal bayar polis yang menerpa Jiwasraya juga belum mencuat. Hary juga memiliki kinerja bagus saat menjabat di perusahaan plat merah itu. "Pada saat beliau di Jiwasraya memiliki catatan yang positif, bagaimana bisa merubah wajah Jiwasraya. Itulah yang mereference KSP, saya, untuk yang bersangkutan bisa diangkat ke sini," kata dia.
Selain itu, politikus Partai Demokrat Andi Arief berkicau mengenai kasus Jiwasraya atau Jiwasrayagate.
Andi menyebut 'maling' dalam perkara itu mengumpulkan uang dengan janji bunga tinggi. Kemudian, dipindah ke tempat tertentu.
"Kasus jiwasrayagate ini maling kelas kampung, ngumpulin uang orang dijanjiin bunga tinggi. Uangnya dipindah ke tempat tertentu, lalu uangnya dibilang hilang karena berbagai alasan," tulisnya melalui akun twitter @AndiArief__, Rabu (25/12/2019).
Staf khusus era Presiden SBY ini mengungkapkan aliran duit itu sampai ke tempat menteri, berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK.
"Kebetulan salah satu tempatnya menurut BPK ke tempat pak Menteri. Ini bukan politisasi, ini fakta," kicaunya.
Siapa menteri yang dimaksud? Andi Arief tidak menyebutkan nama atau inisial. Dia hanya menyebutan berjenis kelamin pria. [rok]
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terpopuler - Giliran Kasus Jiwasraya Sepi"
Post a Comment