Search

Terpopuler - Bahaya Melihat Langsung Gerhana Matahari Cincin

Terpopuler - Bahaya Melihat Langsung Gerhana Matahari Cincin

INILAHCOM, Jakarta - Peneliti Planetarium dan Observatorium Jakarta, Widya Sawitar, mengingatkan bahaya yang mungkin timbul jika masyarakat melihat langsung fenomena Gerhana Matahari Cincin maupun Gerhana Matahari Sebagian dengan cara tak aman.

Menurut Widya, masyarakat sebaiknya tak menatap gerhana terlalu lama. Selain itu, masyarakat juga harus menggunakan filter optik yang dirancang khusus untuk mengamati Gerhana Matahari.

"Jangan sekali-kali melihat fenomena Gerhana Matahari terlalu lama secara langsung, berbahaya bagi mata. Apalagi dengan peranti optis seperti binokuler atau teleskop tanpa filter khusus. Sebab, dapat membuat kesehatan mata secara serius bahkan pada taraf tertentu dapat menyebabkan kebutaan," tulis Widya dalam artikel bertajuk 'Menyambut Gerhana Matahari 26 Desember 2019' di laman resmi Planetarium Jakarta.

Hal serupa juga dikatakan oleh Dr B Ralph Chou, Presiden dari Royal Astronomical Society di Kanada yang juga mantan optometri. Sebagai informasi, optometri adalah profesi yang menangani kesehatan mata.

"Risiko kesehatan mata memang bisa terjadi tergantung dari berapa sering dan berapa lama mereka menatap gerhana. Menatap langsung gerhana tanpa filter bisa membakar retina dan merusak bagian penglihatan ini. Fenomena ini dikenal sebagai kebutaan gerhana. Hal ini bisa membuat gangguan penglihatan sementara atau permanen," jelasnya.

Menurut dia, tidak ada tanda-tanda langsung atau rasa sakit ketika retina mata rusak. Karena retina mata tak punya syaraf rasa sakit. Efek kerusakan retina setelah melihat gerhana baru terasa setelah 12 jam. Terutama ketika seseorang baru bangun dari tidur dan merasa penglihatannya terganggu.

"Mereka tak bisa melihat wajah mereka di cermin, mereka tidak bisa membaca dengan jelas, mereka kesulitan melihat penanda alan, dan pandangan mereka kerap kabur," ujar Dr Chou.

Gangguan pandangan ini bisa berlangsung selama tiga bulan atau lebih. Pada kasus yang terburuk, korban bisa mengalami kebutaan.

Bagi masyarakat yang ingin melihat fenomena Gerhana Matahari Sebagian di Planetarium Jakarta, Widya dan tim telah menyiapkan 5.700 kacamata khusus yang disematkan sebuah filter agar tidak terkena paparan cahaya matahari secara langsung.

Planetarium Jakarta pun menyediakan 10 buah teleskop yang juga dilengkapi filter cahaya Matahari.

Gerhana Matahari Cincin merupakan gerhana yang terjadi ketika bayangan bulan hanya menutupi bagian tengah Matahari. Sehingga menyisakan bentuk cincin api di sekeliling bayangan Bulan, sementara pada Gerhana Matahari Total, Matahari tertutup total oleh bayangan Bulan.

Sedangkan Gerhana Matahari Sebagian terjadi ketika Bulan berada tidak tepat di tengah-tengah garis antara Matahari dan Bumi, sehingga hanya menutupi sebagian Matahari.

Fenomena Gerhana Matahari Cincin dapat diamati di Sumatera Utara (Simbolga dan Padang Sidempuan), Riau (Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, dan Pulau Rangsang), Kepulauan Riau (Batam dan Tanjung Pinang), Kalimantan Barat (Singkawang), Kalimantan Utara (Tanjung Selor), serta Kalimantan Timur (Makulit dan Berau).

Sementara Gerhana Matahari Sebagian dapat dinikmati masyarakat yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terpopuler - Bahaya Melihat Langsung Gerhana Matahari Cincin"

Post a Comment

Powered by Blogger.